Rabo (25/6/2025) Musyawarah Desa terkait Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Tahun 2026, pemutakhiran data Damisda (Data Kemiskinan Desa), dan penerapan penerima manfaat program Gayatri (Gerakan Ayam Mandiri) sebagai salah satu program andalan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro dalam menurunkan angka kemiskinan yang masih tinggi di kabupaten Bojonegoro, digelar oleh BPD Desa Pacul.
Acara yang dihadiri oleh Camat kota Bojonegoro, seluruh Ketua RT sejumlah 22 RT, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan, dibuka pukul 20.00 WIB dengan sambutan oleh Wagimin selalu Kepala Desa Pacul.
Berikutnya Muhlisin Andi Irawan selaku Camat kota Bojonegoro dalam sambutannya menjelaskan bahwa program Gayatri dengan kreteria penerima adalah haruslah yang tercatat pada Damisda, memiliki lahan cukup dan jauh dari pemukiman guna mengurangi dampak sosial program, dan berusia produktif maksimal 60 tahun, serta memiliki kemauan memelihara ayam. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengurangi kemiskinan di Bojonegoro, khususnya di Desa Pacul. Penjelasan Camat kota itupun juga ditegaskan oleh Hamdani selaku ketua BPD desa Pacul dalam sambutannya.
Kriteria tentang usia 60 tahun malam itu menjadi perdebatan hangat antara menjadi syarat mutlak atau lebih pada kemampuan penerima berpengalaman dan punya kemauan untuk memeliharanya meski usia lebih dari 60 tahun. Karena hampir data Damisda di tiga dusun rata-rata telah berusia 60 tahun.
Melalui perdebatan yang sengit tentang kriteria usia, maka dari lima orang calon penerima program Gayatri musyawarah menyepakati untuk dusun Krajan ditetapkan sesuai kreteria usia, sedang dua penerima dari dua dusun lainnya ditetapkan berdasarkan azaz keadilan dan pemerataan serta atas dasar kemampuan dan kemauan kuat penerima untuk keluar dari kemiskinan sesuai dengan tujuan program yang tidak lain untuk mengurangi kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro.
Harapan ketua BPD dengan keputusan musyawarah desa ini maka keputusan hasil penetapan penerima program Gayatri merupakan keputusan final, sehingga musyawirin dapat menjelaskan kepada warganya. Dan insya Allah jika tahap pertama ini sukses, maka program ini dapat dilanjutkan kedepan tambahnya.
Musydes berahir pada pukul 22.30 dengan bacaan doa oleh KH. Wasbir sesepuh Desa Pacul (Zid)
1 Komentar
alhamdulilah, semoga yg dipilih benar2 sesuai tujuan.
BalasHapus