Program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) menjadi terobosan baru pemerintah Kabupaten Bojonegoro tahun 2025 yang berbasis pada pemberdayaan ekonomi masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.
Program GAYATRI tahap awal menyasar 400 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Ngambon, Sekar, Gondang, Tambakrejo, dan Bubulan. Kelima wilayah tersebut dipilih berdasarkan data prosentase kemiskinan tertinggi di Kabupaten Bojonegoro serta berbasis kawasan. Anggaran untuk program ini berasal dari berbagai sumber, dengan 400 KPM awal didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Konon program ini juga akan menyasar kepada 414 desa yang tersisa juga 11 kelurahan yang tersebar di 28 kecamatan.
Dalam implementasinya, setiap KPM akan menerima sarana-prasarana usaha peternakan ayam petelur kapasitas 54 ekor, yang mencakup pullet ayam petelur, kandang ayam, pakan, serta kelengkapan obat-obatan, vitamin, dan vaksin untuk kapasitas 54 ekor. Selain itu, para penerima manfaat juga akan dibekali bimbingan teknis sebelum dilakukan serah terima paket usaha.
“Selain memberikan paket usaha, juga akan dilakukan pendampingan program. Setiap desa akan ada pendamping programnya dan setiap kecamatan ada petugas teknis budi dayanya.
Program ini pun ahirnya disambut hangat oleh desa dan warganya. Namun sayang pada ahirnya desa harus menghitung ulang kembali APBdesanya, karena ternyata anggaran program ini bukan dari APBD atau CSR seperti yang nyaring terdengar suaranya, melainkan dari pemangkasan 10% ADD. Hingga jika dihitung rata-rata setiap desa hanya mampu memenuhi 5 orang KPM dari data Damisda yang setiap desa hampir mendekati angka 200 kepala keluarga.
Maka bisa dipribahasakan "kakean gluduk ora udan" suara yang menggelegar tak sebanding dengan kenyataan di lapangan. Selain itu program yang dibarengi dengan juknis yang bisa dibilang penuh kontra versi dan pemberatan karena memang tidak dibarengi dengan naskah akademik. Maka dalam perspektif keilmuan tidak bisa disebut sebagai program, tapi Cukuplah mungkin disebut kegiatan (Zid)
0 Komentar